Follow Us:
Call Us: 0721 8030188

Konten Blog

Prodi Kimia lakukan Pelatihan Ecoprint di Pondok Pesantren Al-Quds: Santri Belajar Kreatif Sekaligus Cintai Alam

prodi-kimia-lakukan-pelatihan-ecoprint-di-pondok-pesantren-alquds-santri-belajar-kreatif-sekaligus-cintai-alam

Bandar Lampung, Oktober 2025 — Program Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) dari dosen Institut Teknologi Sumatera (ITERA) menghadirkan warna baru di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Al-Quds. Melalui pelatihan bertema “Pemberdayaan Siswa melalui Pengenalan dan Pelatihan Ecoprint sebagai Upaya Pelestarian Lingkungan Berbasis Kreativitas”, para santri diajak mengolah bahan-bahan alami menjadi karya seni yang indah dan ramah lingkungan.

Ecoprint menjadi media pembelajaran kontekstual yang memadukan unsur seni, sains, dan kepedulian terhadap alam. Dengan memanfaatkan daun dan bunga, para siswa belajar mengenal konsep pewarnaan alami serta memahami pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem. Tidak hanya sekadar praktik kreatif, kegiatan ini juga mengajarkan prinsip kimia sederhana di balik proses pewarnaan alami — mulai dari peran pigmen tumbuhan, reaksi antara tanin dan mordant, hingga proses pengikatan warna pada serat kain. Dengan pendekatan ini, para santri dapat memahami bahwa ilmu pengetahuan bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari secara ramah lingkungan. Sebelum praktik ecoprint, para peserta mendapatkan sosialisasi mengenai Sustainable Development Goals (SDGs). Materi ini membahas pentingnya peran manusia dalam menjaga bumi melalui penerapan gaya hidup berkelanjutan, sejalan dengan tujuan SDGs nomor 4 (Quality Education) dan 12 (Responsible Consumption and Production). Melalui sesi interaktif ini, para santri diajak berpikir kritis tentang bagaimana aktivitas sederhana di lingkungan pesantren, seperti mengelola sampah organik atau menanam pohon, dapat menjadi bagian dari kontribusi global terhadap keberlanjutan.

Ketua Tim PkM ITERA, Dr. Mariyam, M.Sc., menyampaikan bahwa kegiatan ini diharapkan menjadi langkah kecil yang berdampak besar bagi pola pikir generasi muda pesantren.

“Harapan kami, kegiatan ini dapat menumbuhkan kesadaran ekologis dan semangat kreatif di kalangan santri. Melalui ecoprint, mereka belajar bahwa menjaga alam tidak harus dengan cara yang sulit, tetapi bisa dilakukan melalui karya seni yang bernilai ilmiah dan ekonomi. Kami ingin menumbuhkan kebanggaan bahwa sains, seni, dan nilai-nilai keislaman dapat berjalan seiring dalam membangun kehidupan yang berkelanjutan,” ungkapnya.

Antusiasme peserta tampak dari semangat mereka saat mencoba setiap tahap ecoprint, dari menata daun hingga pounding untuk menghasilkan warna pada kain. Hasil karya para santri pun memukau dengan motif alami yang beragam dan artistik.

Kegiatan ini menegaskan komitmen ITERA untuk menghadirkan pendidikan berbasis ilmu pengetahuan dan kepedulian lingkungan ke berbagai lapisan masyarakat, termasuk pesantren, sebagai pusat pembentukan karakter dan kesadaran ekologis generasi muda.