Kegiatan Forum Ketua Jurusan Kimia Indonesia 2023 dilaksanakan di Jambi dengan tuan rumah Universitas Jambi yang dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan Seminar Internasional, ICICS 2023. Tema yang diangkat dalam kegiatan Forum Ketua Jurusan Kimia Indonesia 2023 adalah Forum Group Discussion (FGD) mendukung IKU 2, IKU 6, dan IKU 8 melalui penguatan MBKM, Akreditasi Internasional, dan Penguatan Asosiasi.
Kegiatan Forum Ketua Jurusan Kimia Indonesia 2023 diawali dengan pemaparan oleh Prof. Drs. Roto M. Eng, Ph.D. (UGM); Prof. Anang WM Diah, M.Si., Ph.D. (UNTAD); dan Prof. Dr. M Rafi, M.Si. (IPB). Topik yang disampaikan oleh ketiga narasumber tersebut berkaitan dengan strategi dan persiapan akreditasi internasional, pelaksanaan MBKM dan pencapaian IKU. Sesi siang merupakan pemaparan mengenai standar penjaminan mutu dan akreditasi program studi: pengembangan berbasis Permendikbudristek No. 53 Tahun 2023. Program studi harus dapat mengelompokan kegiatan yang bersifat rutin dan pengembangan. Tiap program studi juga harus dapat menginternalisasi SN DIKTI dalam pelaksanaan sistem penjaminan mutu, mencakup pelaporan dan dokumentasi. Guna menjaga kearsipan kurikulum, Program Studi perlu melaporkan data dan informasi berkaitan dengan implementasi dan luaran SPMI melalui PDDIKTI secara berkala (akan berguna untuk implementasi akreditasi otomasi pada tahun 2025). Proses penyimpanan dan dokumentasi proses akademik dan administratif secara akurat dan terkini, hal ini mencakup penyiapan dokumen proses/ naskah akademik tiap terdapat perubahan. Proses SPMI di atas akan bermanfaat pada proses akreditasi dan evaluasi eksternal. Selain hal tersebut, faktor lain yang mempengaruhi adalah pemeliharaan sarana dan prasarana. Universitas perlu memberikan jaminan terhadap pemeliharaan sarana dan prasarana guna mendukung aktivitas perkuliahan, dan mampu membangun akses guna mengatasi keterbatasan sarana dan prasarana. Oleh karenanya, penguatan kolaborasi dan kerjasama sangat diperlukan untuk penyiapan dan pelaksanaan program pengembangan, seperti: pertukaran dosen dan mahasiswa, serta penguatan scientific socities. Inovasi juga perlu dikembangkan dalam penyiapan kurikulum, di antaranya (1) implementasi kurikulum inovatif sesuai IPTEK, (2) mengembangkan program keterampilan baru yang sesuai dengan pasar kerja dan industri, (3) mengembangkan gagasan pembelajaran lain, selain tatap muka di kelas, dan (4) mengembangkan program alternatif untuk skripsi.